Selasa, 06 Desember 2016

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN STUDI PADA
PT GUNUNG SLAMAT (TEH POCI) SLAWI


Diajukan untuk memenuhi tugas sebagai bukti tertulis telah melaksanakan Kunjungan Industri Tahun 2016

Disusun Oleh:
Faradita Ayu Nindiyana

(12149789)



Program Studi Manajemen Informatika
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
Tegal
2016







KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya Laporan Kunjungan Industri di PT GUNUNG SLAMAT (Teh Poci) terselesaikan dengan baik, dan tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada:
1.      Kepada orang tua saya yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan karya tulis ini.
2.       Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada saya dalam penyelesaian karya tulis ini.
3.      Pimpinan PT GUNUNG SLAMAT (Teh Poci) Slawi, Tegal.
4.      Seluruh staff dan karyawan PT GUNUNG SLAMAT (Teh Poci) Slawi, Tegal.
Dengan di susunnya karya tulis ini penulis berharap mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada para pembaca saya sebagai penyusun  mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, untuk lebih kesempurnaannya karya tulis yang saya susun ini.
Novermber 2016



Penulis









DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Judul Laporan.............................................................................................. i
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I        PENDAHULUAN.............................................................................. 1...........
Tujuan................................................................................................... 1
Manfaat...................................................................................................
BAB II      PEMBAHASAN.................................................................................. 2
Waktu Pelaksanaan............................................................................... 2
Rundown Acara.................................................................................... 2
Materi Kunjungan................................................................................. 2
1.      Sejarah....................................................................................... 2
2.      Proses Produksi......................................................................... 3
3.      Dokumentasi............................................................................. 4
BAB III     PENUTUP........................................................................................... 8
Kesimpulan........................................................................................... 8

Saran..................................................................................................... 8





BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan
1.      Sebagai penerapan ilmu yang penulis dapatkan pada pelaksanaan kunjungan industri di PT Gunung Slamat terutama dalam sistem manajemen di PT tersebut.
2.      Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan PT Gunung Slamat
3.      Untuk menyelesaikan tugas khusus Mahasiswa jurusan Manajemen Infomatika di AMIK BSI Tegal.

Manfaat
1.      Mengetahui proses manufacture yang terdapat di PT Gunung Slamat
2.      Dapat memahami budaya insdustri bertaraf internasiaonal yang menggunakan instrumen alat-alat modern dan berskala besar
3.      Dapat Memahami sepak-terjang dalam merintis usaha
4.      Dapat menambah wawasan mahasiswa lebih detail dalam pengelolaan teh pada produk yang dibuat oleh PT Gunung Slamat


BAB II
LANDASAN TEORI

Waktu Pelaksanaan :
1.      Tempat  : Kujungan Studi  PT Gunung Slamat, Slawi
2.      Waktu   : Rabu, 23 November 2016

Rundown Acara :
Jam
Kegiatan
07.30-08.00
- Mahasiswa BSI Standby di Kampus AMIK BSI Tegal
08.00-09.00
Perjalanan dari Kampus AMIK BSI Tegal ke PT Gunung Slamat menggunakan Bus Pariwisata
09.00-10.00
- Tiba di PT Gunung slamat,
- Penjelasan singkat dari pimpinan PT Gunung Slamat
10.00-11.00
Kunjungan ke berbagai alur proses pengolahan teh dari bahan baku hingga menjadi teh kemasan.
11.00-11.30
Istirahat dengan minum teh bersama
11.30-12.00
- Kembali ke Bus
- Menuju Kampus AMIK BSI Tegal

Materi Kunjungan
1.      Sejarah Singkat PT Gunung Slamat
Pada tahun 1940 keluarga sosrodjodjo memulai mendirikan usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi, di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yag dijual adalah teh kering dengan merk Teh Cap Botol dimana daerah penyebarangnya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953, Keluarga Sosrodjodjo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di Jawa Tengah.
Untuk menghasilkan produk bermutu tinggi, PT Gunung Slamat menyuling bahan baku yang terbaik dari empat perkebunan. Selain itu, perkebunan teh di Pantura menghasilkan produk Teh aroma melati dan gambir. Dasar atau Filosofi dari PT Gunung Slamat adalah “Niat Baik, Hasil Baik”.
Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga generasi SOSRODJODJO, yakni :
Generasi pertama (Pendiri Grup Sosro)
·         Bapak Sosrodjodjo
Generasi Kedua
·         Bapak Soemarno Sosrodjodjo
·         Bapak Soegiharto Sosrodjodjo
·         Bapak Soetjipto Sosrodjodjo
·         Bapak Surjanto Sosrodjodjo
Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah dikelola oleh cucu bapak Sosodjodjo atau dapat disebut dengan Generasi Ketiga.

PT SINAR SOSRO, perusahaan yang memproduksi Teh siap minum dalam kemasan. Produk-produknya adalah TehBotol Sosro, Fruittea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus dan Air minum Prim-a.

PT GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko. PT GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup.
2.      Proses Produksi
Proses Produksi PT Gunung Slamat adalah kombinasi dari pekerja terampil dan teknologi termuka. Saat ini perusahaan mempekerjakan sekitar 2.000 staff. Pengemasan menggunakan mesin dari Jerman dan Italia. Salah satunya adalah teknologi Knotting System, yang dapat menghasilkan 350 kantung teh per detik.
Untuk menghasilkan produk bermutu tinggi yang konsisten, PT Gunung Slamat bertahan pada pengendalian mutu yang tinggi. Dalam kaitan dengan ini, PT Gunung Slamat memiliki sejumlah sertifikat, seperti :
·         HALAL sertifikat dari MUI
·         HACCP sertifikat dari McDonald’s
·         WSI (World Supplier Identification) & WRIN (Worldwide Raw Item Number) dari McDonald’s
Perusahaan besar di Indonesia membina Partnership dengan PT Gunung Slamat dalam kaitan dengan dedikasinya dalam memproduksi produk bermutu. McDonald’s dan Mustika Ratu dan yang lain menggunakan bahan baku kantong teh.
Produk seperti Teh Cap Botol, Teh Celup Sosro, dan Teh Cap Poci di distribusikan secara nasional sedangkan sisanya tergantung pada permintaan pasar. Distribusi produk dilaksanakan oleh perwakilan lokal di seluruh Indonesia.
3.      Dokumentasi












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan melakukan kegiatan Kunjungan Industri pada PT Gunung Slamat, Mahasiswa lebih banyak ilmu yang di dapat serta mengetahui awal berdirinya sebuah perusahaan yang sangat sukses hingga terkenal di seluruh mancanegara dan merupakan perusahaan yang menjadi kebanggaan Indonesia karena orang Indonesia sendiri yang mendirikannya. Dengan pemikiran awal yang sangat sederhana menjadikan produk teh yang dihasilkan banyak dikonsumsi dan menjadi suatu tradisi.
Dasar atau Filosofi dari PT Gunung Slamat adalah “Niat Baik, Hasil Baik”.

Saran
Kepada PT Gunung Slamat, penulis menyarankan agar berbagai merk produk teh yang diciptakan terus memberikan inovasi serta memberikan motivasi kepada wirausaha muda yang berkunjung di PT.

      



Selasa, 22 Maret 2016

Tugas Pertemuan 1 PMSI 

Metodologi Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.

Macam-macam Metodologi Manajemen Proyek :

Metodologi The Traditional Approach
Biasa disebut dengan Pendekatan Klasik yang mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle. System Life Cycle adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Dengan konsep System Life Cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati.
Beberapa permasalahan yang diakibatkan jika menggunakan Metodologi The Traditional Approac atau Pendekatan Klasik, diantaranya :
1.      Pengembangan software akan menjadi sulit
2.      Pendekatan klasik yang kurang memberikan alat-alat dan teknik di dalam pengembangan sistem yang tidak terarah, menyebabkan programer sulit menciptakan software baru
3.      Biaya  perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi semakin mahal
4.      Akibat dokumentasi sistem yang dikembangkan yang kurang lengkap dan kurang terstruktur menebabkan mahalnya biaya perawatan ppada pendekatan sistem klasik ini.
5.      Memungkinkan seringnya terjadi kesalahan-kesalahan pada sistem
6.      Tingkat keberhasilan sistem yang kurang terjamin


Metodologi Rational Unifed Process
Metodologi Rational Unifed Process atau disebut juga Pendekatan Struktur mulai dibuat pada awal tahun 1970 yang pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem walaupun tetap mengikuti ide dari System Life Cycle.
Konsep yang diterapkan pada Metodologi Rational Unifed Process ini menggunakan konsep lama. Dilengkapi dengan alat-alat(tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan menghasilkan sistem yang terstruktur dengan baik dan jelas. Teknik perakitan di pabrik dan beberapa alat elektronik merupakan contoh yang banyak digunakan diberbagai industri. Dan konsep ini masih perlu dikembangkan dengan meminimalisir permasalahan dan kekurangan pada metode ini agar hasil produk sistem yang diciptakan lebih memuaskan pemakainya,

Metodologi Critical Chain
Criticial Chain Project Management (CCPM) yang dikenal juga sebagai Metode Rantai Kritis merupakan metode perencanaan dan pengolahan proyek yang menekan pada sumber daya yang diperlukan dalam rangka melakukan tugas-tugas proyek. Tujuan dari penggunaan CCPM ini dalam menyelesaikan proyek adalah untuk meningkatkan tingkat troughput (atau tingkat penyelesaian proyek. Semuah aplikasi dari Teori Kendala (TOC) untuk proyek-proyek.  
Untuk mengekploitasi kendala, tugas pada rantai kritis diberikan prioritas di atas semua kegiatan lainnya, sehingga proyek yang direncanakan dan dikelola unruk memastikan bahwa sumber daya yang siap ketika tugas rantai kritis harus dimulai, mensubordinasi semua sumber daya lain untuk rantai kriti ini.
Aplikasi atau software CCPM memerlukan software khusus yang sekarang ini telah ditawarkan oleh beberapa vendor atau instansi yang bukan untuk kebutuhan dagang pasar. Sebagai bukti, beberapa organisasi mengingat dengan baik pengangkatan CCPM sebagai cara untuk meningkatkan kinerja projek yang menyangkuthal biaya pasti, masalah ekonomi dan perubahan pada budaya dan prosedur. Oleh sebab itu, kehati-hatian evaluasi dan penilaian dari CCPM sangat berpotensi untuk membawa peningkatan perintah yang sikni kan.
Menurut Badri (1997), manfaat yang didapat jika mengetahui lintasan kritis adalah sebagai berikut :
a)      Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis menyebabkan seluruh pekerjaan proyek tertunda penyelesaiannya.
b)      Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan yang ada pada lintasan kritis dapat dipercepat.
c)      Pengawasan atau kontrol dapat dikontrol melalui penyelesaian jalur kritis yang tepat dalam penyelesaiannya dan kemungkinan di trade o (pertukaran waktu dengan biaya yang efsien) dan crash program (diselesaikan dengan waktu yang optimum dipercepat dengan biaya yang bertambah pula) atau dipersingkat waktunya dengan tambahan biaya lembur.
d)     Time slack atau kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak melalui lintasan kritis. Ini memungkinkan bagi manajer/pimpro untuk memindahkan tenaga kerja, alat, dan biaya ke pekerjaan-pekerjaan di lintasan kritis agar efektif dan efsien.


 Faradita Ayu Nindiyana (12149789)

Sabtu, 11 April 2015

Representasi Data dan Bilangan Biner



REPRESENTASI DATA
1.  Representasi Data
Representasi Data merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori komputer.
2.  Representasi Integer
Dalam ilmu komputer, istilah mengenai “integer”, dimaksdkan kepada jenis tipe data apapu yang merepresentasikan bilangan bulat, atau beberapa bagian dari bilangan bulat. Disebut juga sebagai intergal type data.
Tipe data integral terbagi menjadi dua buah kategori:
·         Tipe data  bertanda (signed) : Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat negative
·         Tipe data idak bertanda (unsigned) : Bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan bilangan bulat positif.
3.  Nilai Minimum dan Maksimum

Binner
Unsigned
Two’s Complement (Signed)
0000
0
0
0001
1
1
0010
2
2
0011
3
3
0100
4
4
0101
5
5
0110
6
6
0111
7
7
1000
8
-8
1001
9
-7
1010
10
-6
1011
11
-5
1100
12
-4
1101
13
-3
1110
14
-2
1111
15
-1
 
·         Unsigned
Umin = 0
Umax = 2w-1
Jika pada mesin 4 bit --> w=1, maka nilai Umax = 24-1 = 15 
·         Two's Complement (Signed)
Tmin = -2w-1
Tmax= 2w-1-1
Jika unsigned dan signed di campur dalam satu ekspresi, maka ekspresi tersebut secara implisit  nilai signed akan di - cast menjadi unsigned termasuk untuk operasi <, > , ==, <=, >
Contoh :
Misalkan W=32


Konstanta1
Konstanta2
Relasi
Evaluasi
0
0U
==
unsigned
-1
0
signed
-1
0U
unsigned
2147483647
-2147483648
signed
2147483647U
-2147483648
unsigned
-1
-2
signed
(unsigned) -1
-2
unsigned
2147483647
2147483648U
unsigned
2147483647
(int) 2147483648U
signed
 


Penjelasan :
Kita ambil contoh pada baris ke dua dan ke tiga, nilai pada konstanta1 dan konstanta2 baris ke 2 dan ke 3 bernilai sama, akan tetapi relasi (hubungan yang terbentuk berbeda) kenapa bisa demikian?
Pada baris ke dua konstanta1 dan konstanta2 bertipe signed, sehingga ketika kita bandingkan antara konstanta1 dan konstanta2, relasi yang terbentuk adalah < (lebih kecil) : -1<0
Pada baris ke tiga konstanta1 bertipe signed, sedangkan konstanta2 bertipe unsigned, sehingga ketika bandingkan antara kontanta1 dan konstanta2, maka konstanta1 akan di ubah menjadi bilangan unsigned (Casting Surprised), sehingga nilai -1 = Umax =4 924 967 295, relasi yang terbentuk adalah > (lebih besar) : 4 924 967 295 > 0

BILANGAN BINER
1.  Penjumlahan Bilangan Biner
Ada 4 kondisi dalam penjumlahan bilangan biner
(0+0, 1+0, 0+1, 1+1),dimana:
0 + 0 = 0
1 + 0 = 1
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 (carry out 1)
Maksud dari Carry out, hasilnya tidak bisa memuat lebih dari 1 digit. Tetapi disimpan kedalam kolom sebelah yang lebih tingginilainya.
Contoh pada bilangan decimal
·         2 + 7 = 9 (CaryOut = 0)
·         15 + 8 = 23 (CaryOut = 1)
Yang dimaksud Carry Out adalah penyimpanan angka, lihat contoh diatas. 2+7=9 CarryOut = 0 karena tidak ada bilangan yang disimpan. 15+8=3 sisa 1, 1-nya digantung diatas , lalu 1+1=2, jadi hasilnya 23. 1 yang digantung diatas itulah yang disebut CarryOut.
Contoh pada bilangan biner.

2.  Pengurangan Bilangan Biner
Kondisi yang muncul pada pengurangan bilangan biner = (0-0, 1-0, 0-1, 1-1), dimana 
0 - 0 = 0
0 - 1 = 1 borrow 1 (jika masih ada angka di sebelah kiri)
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
Maksud dari borrow di sini ialah peminjaman satu digit angka dari  kolom sebelah yang memiliki nilai lebih besar agar hasil pengurangan mencukupi.
Contoh pada bilangan decimal:
37 - 32 = 5 (borrow 0)
23 - 17 = 6 (3 borrow 1 dari angka 2) 
pada perhitungan pertama tidak ada proses meminjam (borrow) angka yang lebih besar karena hasil pengurangan di digit belakang sudah mencukupi untuk dikurangkan dengan bilangan pengurangnya ,sementara pada perhitungan ke-2 ada proses peminjaman karena 3 tidak mencukupi dikurangkan dengan 7.
Contoh pada bilangan biner.



 Nama : Faradita Ayu Nindiyana
Kelas   : 12.2b.35
NIM   : 12142821

Dosen : Mr. Angga Ardiansyah